[MOVIE] Little Women (2019) - Adaptation from Louisa May Alcott's novel


Siapa yang tau buku cerita Little Women karangan Louisa May Alcott? Jaman gw kecil, ini buku gw baca berkali2, berulang2. Dari bukunya bagus sampe bulukan. Segitu sukanya gw sama buku itu. Karakter Meg, Jo, Amy dan Beth, terekat kuwat di ingatan gw. Mungkin karena gw punya 3 saudara perempuan. Iya iya gw juga punya 1 sodara laki2, tapi ya kaga gw itung lah ya. LOL. Nah, dikarenakan hal itu, bisa jadi gw membandingkan mereka dengan saudara2 gw. Btw, ini merupakan film adaptasi ke-7 yang sudah dibuat, berdasarkan bukunya yang terbit tahun 1868. Disutradarai oleh Greta Gerwig.

Well, udah lama gw gak bikin review film barat. Tapi karena gw emang super suka dengan bukunya, dan suka juga dengan filmnya, gw beranikan diri untuk bikin review ala2 gw ya. Seperti yang gw bilang, mungkin gw bisa suka banget sama bukunya karena gw pingin menjadi salah satu karakter di situ. Ok, gw cerita sedikit tentang filmnya ya. Film diawali dengan Jo (Saoirse Ronan) sedang berdiskusi dengan Mr. Dashwood (Tracy Letts) mengenai naskah yang dibuat untuk diterbitkan. Jo memang bercita-cita jadi penulis sejak kecil. Jo March, anak kedua dari 4 bersaudara, punya karakter tomboy dan mandiri. Jo punya 3 saudara perempuan dengan karakter yang berbeda masing2nya. Meg March (Emma Watson), anak pertama yang bercita-cita jadi aktris. Beth March (Eliza Scanlen), anak ketiga yang memiliki kecintaan terhadap musik. Terakhir, Amy March (Florence Pugh), tipe anak bontot yang manja, agresif dan hobi melukis. Mereka berempatlah karakter utama di film ini.

Setelah itu, film bergulir dengan perlahan tapi pasti. Bagaimana kita akan diperkenalkan dengan peran2 lain yang menjadi bagian kehidupan dari wanita2 muda itu. Adegan-adegan flashback sering muncul tiba-tiba tanpa aba-aba. Tapi jika ditonton dengan serius, terlihat jelas perbedaan saat flashback, terlihat di ambiancenya. Gw gak akan spoiler di sini. Tapi coba perhatikan saat menonton filmnya. Gw suka banget dengan 4 karakter anak perempuan itu, sungguh natural sebagai 4 saudara perempuan dengan segala perbedaan dalam sikap dan perbuatan. Emma Watson jelas memukau memerankan Meg, gadis cantik yang berbakat menjadi aktris. Karakter Jo diperankan dengan ciamik oleh Saoirse Ronan. Eliza Scanlen dan Florence Pugh kaga gw kenal, tapi okelah mereka memerankan Beth yang pemalu dan Amy yang berkarakter cukup kuat.

Banyak pemeran2 lain yang berakting dengan bagus. Ada Laura Dern sebagai Marmee March; Bob Odenkirk sebagai Father March; Timothée Chalamet sebagai Laurie, cucu laki2 tetangga mereka yang menjadi sahabat Jo; James Norton sebagai John Brooke, guru private Laurie; Meryl Streep sebagai Aunt March; dan masih banyak lagi peran lain yang memiliki peranan cukup penting di dalam film ini. Bahkan Chris Cooper sungguh memikat memerankan Mr. Lawrence, kakek dari Laurie.

Gw jelas paling suka dengan Jo. Karakter cewe yang mandiri ke mana2 seenaknya sendiri bahkan saking tomboy-nya tak jarang diledek sebagai anak laki2 oleh 3 saudaranya. Punya sahabat cowo yang selalu mengikutinya ke mana pun dia pergi. Berbakat dalam menulis. Sungguh karakter idaman gw. Yes, gw pengen jadi seperti Jo. Bahkan gw dulu cukup bangga karena nama baptis gw Josephine. Sama dengan nama panjang Jo March. Hahaha.

Film ini sebetulnya film yang sederhana. Film tentang sebuah keluarga. Film yang mengajarkan pada kita bahwa segala hal bisa terjadi dalam kehidupan. Apakah itu kesakitan, kesedihan, kebahagiaan, pernikahan, bahkan kematian. Gak ada satu pun yang bisa kita hindari. Harus banget kita terima apa adanya. That's life. Berantem2nya Jo dengan saudara2nya pun sungguh berantem normal layaknya antar saudara. Bahkan sampe di satu titik di mana Amy, yang dari kecil sering banget bikin ulah, melakukan hal yang bikin Jo tersakiti, Jo tetap dengan entengnya bilang, "Life is too short to be angry with one sister."

Semoga berkenan.

Comments

Popular Posts