[MOVIE] Losmen Bu Broto - Adaptasi dari Seri Televisi Losmen
Udah lama denger kalo bakal ada film Losmen Bu Broto. Dan belakangan gw dpt info kalo bakal tayang Kamis 18 November 2021. Gak sabar kan, secara gw dulu penontonnya Losmen pas masih di TVRI. Masi inget pula gw siapa aja yang jadi Bu Broto, Pak Broto, Mbak Pur, Jeng Sri, Mas Tarjo dan Mas Jarot. Mereka emang pemain inti di rumah penginapan yang mereka sebut sebagai Losmen Srikandi. Sayang sekali saat Kamis tayang itu, Losmen Bu Broto gak main di bioskop sebelah, jadi gw harus mencari waktu di weekend dan ngajak hubby barengan nonton. Untungnya dia mau nemenin gw. Makanya pas bisa nonton di Hollywood XXI, langsung deh gw pesen pake MTix, lumayan ada diskon bogo. Woohoo. Oya, film ini disutradarai Ifa Ifansyah dan Eddy Cahyono, serta diproduseri oleh salah satunya, Mr. Robert Ronny.
Seperti biasa kalo bikin review film, gw gak mo berpanjang lebar dengan menceritakan setiap detilnya. Karena kalo gitu mah ngapain atuh ditarok di bioskop. Suruh aja gw yg nonton trus ceritain semuanya dari awal sampe akhir hehehe. Jadi emang ini film kan kaya semacam nostalgia buat anak taon2 segituan yang dulunya hanya ditemani acara2 di TVRI. Tau sendiri jaman dulu jarang ada tontonan menarik. Emangnya jaman skr, yawla, mo nonton apaan aja ada di TV. Dari TV lokal sampe layanan streaming macam Netflix juga tinggal bayar langsung bisa nonton apaan aja dari movies sampe drakor2an. Jadi ya begitu gw tau bakal ada film Losmen Bu Broto yang diadaptasi Losmen jaman dulu, langsung semangat niatin nonton. Yuk kita mulai nonton yuk.
Ok, so film ini menceritakan kehidupan keluarga Broto yang mengelola sebuah losmen di Yogyakarta. Losmen yang terkenal dengan atmosfir kekeluargaan dan penuh kehangatan ini hampir selalu penuh dengan tamu2 yang beraneka ragam. Keluarga Broto itu sendiri terdiri dari Pak Broto (Mathias Muchus), Bu Broto (Maudy Koesnaedi), dan 3 anak mereka, yaitu Mbak Pur (Putri Marino), Jeng Sri (Maudy Ayunda)), dan Mas Tarjo (Baskara Mahendra). Mereka bertiga masi lajang. Mbak Pur dikisahkan memiliki hobi memasak, bahkan tamu2 Losmen pun sudah hafal dengan menu2 andalan Mbak Pur. Jeng Sri saat ini menekuni hobi menyanyi, memiliki hubungan asmara dengan Mas Jarot (Marthino Lio), seorang seniman yang gak jelas karirnya akan seperti apa. Sedangkan Mas Tarjo punya masalah di bidang akademik, masi belon jelas mau nerusin kuliah atau nggak. Sekian karakter2 inti dari film ini.
Gw suka banget akting Mathias Muchus dan Maudy Koesnaedi. Gila! Daebak! Sebagai Pak Broto yang mengayomi anak2nya dan sangat bijaksana, Mathias Muchus jelas berbeda dengan saat menjadi Mas Tarjo di Losmen dahulu kala. Maudy Koesnaedi menjadi seorang ibu perfeksionis yang sangat sayang kepada suami dan anak2nya. Duh hebat banget deh, gak keliatan kalo lagi akting. Natural banget! Gw gak pernah nonton Putri Marino akting, tapi gw suka banget aktingnya di sini. Anak pertama dari 3 bersaudara, berharap bisa menjadi panutan adik2nya, tapi juga merasa terbeban dengan tanggung jawab karena masi ada luka di hati. Aktingnya memukau! Maudy Ayunda pun sungguh bagus aktingnya, tapi di beberapa adegan yang seharusnya gw ngerasa sedih sampe ikut nangis, gw gak ngerasain feelnya. Entahlah ya kenapa begitu. Apakah gw lagi lapar pas nonton jadi kurang konsen? Hihihi. Baskara Mahendra tidak terlalu bikin gw gimana banget, begitu pun dengan Marthino Lio. Yawdah gitu aja mereka. Bagus aktingnya tapi gak sampai mencuri perhatian gw.
Pemeran lain yang gw suka malah Erick Estrada sebagai Atmo. Atmo tugasnya membantu Losmen Bu Broto di segala aspek. Dari menyambut kedatangan tamu sampai menyajikan hiburan makan malam saat dibutuhkan. Kocak banget deh pokoknya dia. Kalo gak ada dia sih kayanya nuansanya mungkin bakal lebih serius terus ya. Sungguh sangat mencairkan suasana. Pemeran pembatu yang lain biasa aja sih, malah Kenes Andari sebagai Bu Angga, agak keliatan kaku. Entah emang digambarkannya seperti itu atau.. hmmm.. gw gak pernah liat aktingnya sih ya, jadi ya mungkin emang tuntutan peran ya.
Film ini tentang kisah kehidupan individu2 di dalam keluarga. Sebagai orang tua, sebagai anak, sebagai saudara. Selalu ada konflik yang muncul. Ya begitulah hidup, seindah apa pun keliatan dari luar, setiap keluarga pasti ada masalahnya masing2. Hampir pasti ada kekecewaan yang muncul saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Saat masalah yang datang merusak semua rencana. Tapi pada akhirnya harus ada yang mengalah. Semarah apa pun orang tua terhadap anak, anak terhadap orang tua, saudara terhadap saudara, pada akhirnya akan ditunggu untuk pulang ke rumah.
Semoga berkenan.
Comments
Post a Comment