[MOVIE] Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama

 


Lupa deh kapan gw tau bakal ada film Srimulat: Hil yang Mustahal - Babak Pertama ini. Cuma emang jadi gw tunggu2 sih krn kebetulan gw digedein dengan lawakan mereka. Kayanya yang selalu rajin ditonton itu emang cuma Srimulat sih. Konyol2nya, receh2nya, nyambung aja gitu sama konsep lawak di otak gw. Berhubung gak maen di bioskop deket rumah, mayan effort jadinya gw gojekan ujan2 ke Kuningan City, bawain indomie goreng buat hubby yang langsung meluncur dr kantor. Iye, jam tayang 17:40 emang riskan sebetulnya. Untung kaga telat tadi nontonnya. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Fajar Nugros.

Film diawali adegan latihan Srimulat dengan kemunculan Nunung (Zulfa Maharani) di panggung, dan diberi komentar oleh Pak Teguh (Rukman Rosadi) sebagai pemimpin Srimulat. Ya selayaknya latihan di panggung lah ya. Setelah itu satu persatu kita diperkenalkan dengan para pemain Srimulat. Nostalgia banget sih buat gw yang sudah kenal dengan para pemain Srimulat. Ya gimana donk, dari kecil tontonan lawaknya ya Srimulat. Dengan jokenya yang sebetulnya diulang2 tapi tetep lucu. Dengan slapstick yang itu2 aja tapi tetep bikin ketawa.

Film ini menceritakan tentang sebuah grup lawak asal Solo bernama Srimulat yang mendapatkan undangan ke ibukota Jakarta untuk tampil di TVRI. Pak Teguh menunjuk Asmuni (Teuku Rifnu Wikana) untuk memilih pemain2 yang akan diajak ke Jakarta. Jadi diajaklah 7 orang untuk ikut dengannya, yaitu Djudjuk (Erika Karlina), Tarzan (Ibnu Jamil), Tessy (Erick Estrada), Timbul (Dimas Anggara), Basuki (Elang El Gibran), Gepeng (Bio One) dan Nunung. Di Jakarta mereka tinggal di kontrakan Babe Makmur (Rano Karno) yang punya anak gadis cantik bernama Royani (Indah Permatasari). Ada 2 pemeran yang akan menyusul, yaitu Paul (Morgan Oey) dan Anna (Naimma Aljufri). Lalu, berhasilkah mereka tampil di TVRI? Yuk ditonton aja. Buat penggemar Srimulat, berasa nostalgia banget deh. Gw ngakak terus sih sepanjang pelem hahaha.

Karakter Paul, Anna, Djudjuk dan Pak Teguh menurut gw emang gak terlalu ditonjolkan. Babe Makmur dan Royani juga gak sampe mencuri perhatian gw. Tapi para pemerannya bermain dengan baik kok. Cuma, sejak pertama liat poster, yg langsung kebayang mirip itu sih si Teuku Rifnu. Alamak, mirip banget sama Asmuni. Seakan2 sosok Asmuni muncul kembali. Pas liat Zulfa juga lgs kebayang Nunung hahaha. Persis banget bahasa tubuhnya. Yang mirip lagi juga si Ibnu Jamil tuh, gaya bicaranya lama2 kebayang Tarzan. Bio One cocok banget jadi Gepeng, apalagi dengan badannya yang kurus. Erick juga makin lama makin mirip Tessy. Dimas sebetulnya gak terlalu kebayang Timbul. Cuma aktingnya ok kok. Bagus2 lah aktingnya semua.

 Semakin lama gw tonton semakin gw ngeh, rata2 punya ciri khas dalam bicara. Ada mimik2nya yang udah terbiasa kita liat. Tapi yang hebat menurut gw adalah si Elang ya. Memerankan Basuki itu gak gampang loh. Sebab, Basuki itu bukan jadi Basuki krn dia pake atribut macam kumis2an lah, atau karena ada omongan2 khas tertentu, atau punya gerakan2 slapstick yang menjadi joke andalan Srimulat. Basuki ya Basuki. Dengan cara bicaranya yang sebetulnya ya biasa aja tanpa ada cirinya. Tapi entah kenapa liat Elang kebayang Basuki. Top markotop deh. Gw juga salut sama supporting casts-nya. Kocak2 banget! Seakan2 mereka juga bener2 jebolan Srimulat.

Film ini banyak mengajarkan banyak hal. Tentang menjadi seorang pemimpin. Harus bisa mengambil keputusan, walau kadang mungkin berdasarkan insting. Tentang menjadi seorang pelawak. Gak cukup hanya lucu, tapi juga harus bisa menyenangkan hati orang. Tentang menjadi orang sukses. Harus bisa disiplin, jangan sampai lengah. Tapi yang pasti, menjadi apa pun dalam hidup ini, jangan pernah lupa untuk menginjak tanah.

Semoga berkenan.

Comments

Popular Posts