[MOVIE] Teka Teki Tika - Film dengan genre baru dari Ernest Prakasa



Sejak denger mo tayang film baru Ernest Prakasa berjudul Teka-Teki Tika, gw langsung semangat. Pokoknya harus nonton tgl 23 Desember 2021 begitu dia turun di bioskop2 kesayangan. Gak sabar mo liat Ernest bikin genre baru. Jujur gw gak suka film Ernest yang pertama yang berjudul Ngenest. Menurut gw, gak lucu. Selera lah ya. Mungkin sebagian orang ngeliatnya lucu, tapi gw ngeliatnya lucunya maksa. Cumaaaaa, setelah film itu, semua film Ernest gak ada yg jelek, menurut gw ya. Nah gw jadi kepo kan apakah genre baru ini bakal sebagus film2 Ernest sebelumnya? Btw, berhubung filmnya gak nongol di bioskop yang paling deket sama gw, akhirnya gw baru nonton Sabtu 25 Desember 2021. Fyi, film ini disutradarai dan ditulis oleh Ernest Prakasa.

Well, sebelum nonton ini, gw kecolongan liat beberapa komen segelintir orang yang bilang kalo filmnya kurang bagus di mata mereka. Sampe gw baca Ernest juga minta maaf kalo sampai ternyata film ini tidak cocok seleranya dengan sebagian orang. Gapapa sih menurut gw, karena film itu bener2 emang selera ya. Ada yang nonton film Transformers tepok tangan sampe bercucuran air mata saking girangnya liat mobil2 itu berubah jadi robot *iya itu gw LOL* Ada juga yang pas nonton malah tidur saking menurut mereka gak seru. Jadi emang bener2 selera. Makanya pas nonton gw gak mau baper dengan komen2 itu. Gw tetap dengan membawa perasaan bahwa film ini pasti menarik. Apalagi kalo liat genrenya yaitu drama thriller yang biasanya gw dan hubby suka ya.

Film ini menceritakan tentang keluarga Pak Budiman Limanto (Ferry Salim) dan Ibu Sherly Winata (Jenny Zhang). Mereka memiliki 2 anak laki2 bernama Arnold Limanto (Dion Wiyoko) dan Andre Limanto (Morgan Oey). Arnold punya seorang istri bernama Laura Wilona (Eriska Rein) yang sedang hamil besar. Andre punya pacar bernama Jane Mikaila (Tansri Kemala). Saat sedang merayakan anniversary, mereka dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis bernama Tika (Sheila Dara Aisha) yang mengaku sebagai anak dari Pak Budiman. Tika mengaku berusia 20 tahun. Terkejutlah satu rumah itu. Apalagi Tika sepertinya banyak info mengenai kejadian2 yang ada di sekitar mereka. Siapakah Tika?

Temanya menarik sebetulnya. Gw cukup suka dengan tema misteri2 seperti ini. Bukan tipe film whodunit tapi whoisshe (kalo kata Ernest pas ngobrol sama Deddy Corbuzier LOL). Tapi terus terang setelah gw nonton, gw ternyata kurang suka ya. Well, Dion Wiyoko cemerlang. Gw liat Dion paling natural sih di film ini. Asli, bagus banget aktingnya. Wajar deh pokoknya. Kedua yang gw masi suka adalah Sheila Dara. Aktingnya juga natural sebagai cewe gak jelas yang tiba2 nongol dengan info yang sangat annoying. Eriska Rein menarik perhatian gw di salah satu adegan bareng Dion Wiyoko dan Shiela Dara yang menurut gw kocak banget. Kocaknya tuh kocak khas film Ernest. Morgan Oey dan Ferry Salim aktingnya ok lah. Cuma Jenny Zhang kurang sadis menurut gw mukanya. Akting juga biasa aja. Gak bikin gw terpukau.

Anyway, cukup banyak dialog gak penting di film ini menurut gw. Nah ini yang mo gw bahas. Gw sangat gak suka dengan dialog2 dari karakter Tansri Kemala yang kesannya sok ngelucu tapi sorry banget.. sangat gak lucu. Emang sih ada beberapa orang ketawa setiap dia ngomong seakan2 dia polos banget. Tapi asli gak lucu. Beneran gw prefer karakter dia ditiadakan. Walau terkesan ingin mencairkan suasana dengan dialog yang konyol dan polos, tapi dia gak lucu. Asli gw gemes banget. Pengen gw delete itu karakternya. Cuma sayangnya gw bukan sutradaranya HAHAHAHA. Well, lagi2 balik selera. Mungkin banyak yg suka dengan karakternya, tapi not me. Sorry. Karakter Jane sangat gak penting, buat gw.

Jadi, film ini diawali dengan masalah2 biasa di antara anggota keluarga dengan keributan antara kakak dengan adik, dengan pertikaian suami dan istri. Lalu, masalah2 itu masih ditambah dengan misteri yang muncul tanpa diundang ke rumah mereka di satu malam yang seharusnya jadi malam bahagia. Makin lama, sekalian kecebur deh menyindir kasus korupsi yang sering terjadi di sekitar kita. Satu persatu mulai terbuka semua kartunya. Dan pada akhirnya, yang penting bukan lagi siapa yang melakukan apa, tapi siapa yang menyusun puzzle membentuk gambar sempurna menyelesaikan Teka-Teki Tika.

Semoga berkenan.

Comments

Popular Posts